Friday, May 28, 2010

EREKSI SAAT TIDUR TIDAK SELALU AKIBAT MIMPI JOROK

Secara normal, para pria dapat mengalami ereksi saat sedang tidur. Bahkan, para pria mungkin telah mulai mengalaminya pada saat masih bocah, sebelum mereka mengenal seks. Pria yang sehat mengalami empat hingga lima kali ereksi setiap malam sepanjang hidup mereka. Frekuensi dan intensitas ereksi saat tidur yang paling tinggi ditemukan pada saat remaja.

Nama teknis untuk ereksi saat tidur adalah Nocturnal Penile Tumescence (NPT). Sebuah studi tentang hubungan antara NPT dan siklus tidur dilaporkan dalam Archives of General Psychiatry edisi Desember 1965. Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa ereksi setiap malam ini terjadi selama fase "tidur mimpi", yang juga dikenal sebagai tidur REM (rapid eye movement). Apa yang masih tidak diketahui adalah apakah isi dari mimpi mempengaruhi terjadinya ereksi.

Hampir bisa dipastikan bahwa tidak semua ereksi waktu malam berhubungan dengan impuls-impuls erotik – mimpi kita tidak melulu diisi oleh hal-hal yang berbau seks. Kita boleh menganggap NPT sebagai "mandi darah" yang menyehatkan buat penis. Aliran darah yang bertambah selama ereksi akan mensuplai darah yang penuh dengan oksigen ke penis dan dapat menyehatkan jaringan-jaringan di dalamnya. Menurut pengalaman klinis, apabila seorang pria berhenti mengalami ereksi saat tidur, penis mereka biasanya mulai menciut.

Karena NPT merupakan peristiwa yang normal dalam kehidupan seorang pria sehat, para urolog sering mengujinya untuk menemukan penyebab utama dari suatu kasus disfungsi ereksi (DE). Sebagian besar gangguan ereksi jangka panjang disebabkan oleh masalah fisik, seperti terganggunya aliran darah yang menuju penis ataupun diabetes. Para pria dengan gangguan ereksi jangka panjang tersebut akhirnya akan berhenti mengalami NPT. Sebaliknya, para pria dengan masalah emosional atau psikologis (misalnya depresi) yang
menimbulkan disfungsi ereksi seharusnya masih mengalami NPT. Tentu saja, bagi beberapa pria, DE yang mereka alami berhubungan dengan masalah fisik dan psikologis.

0 comments:

Post a Comment