Thursday, February 3, 2011

Lack of Sex Education Puts Indonesia Children at Risk: Experts

Jakarta. There are very serious consequences that could result from Indonesian society’s continued reluctance to acknowledge that children need to learn about sex early on at home and in schools, experts warned on Friday.

For instance, Oldri Shearli Mukuan, an activist from the HIV-Positive Indonesian Women’s Association, said that when she had her first period, her mother warned her to be careful but did not explain how or why.

“By the time I was 16, I was a heroin addict and the victim of frequent sexual abuse by my boyfriend, who was also an addict,” she said at an Atma Jaya Catholic University seminar about sexual education for teenagers.

If she had been armed with proper information about sex and drugs and their consequences, she said, she probably would have made better choices.

The problem, according to Irwandi, a psychology professor at Atma Jaya Catholic University, is there is hardly any place children or teenagers can go to receive proper information.

Ideally, he said, schools should be the most trusted and neutral institution where sex is discussed. But most education institutions either shy away from the topic or don’t provide comprehensive information.

In the early 1990s, he said, he tried to include sex education in the schools curriculum, but an official from the Ministry of Health said he could never mention the word “condom” in class.

“He said I would have to go over his dead body before I could mention the word ‘condom’ at school,” he said.

Irwandi acknowledged the Indonesian education system has changed a lot since then, but limitations still exist because schools mostly talk about chastity instead of the real concept of sex.

“Children at most Indonesian schools are overprotected,” he said.

Nia Dinata, a prominent film director and producer who spoke at the seminar, said she had problems teaching her teenage son about sex because his school only provided him information about reproductive organs.

“I once asked my son if he knew what sex was, and he said according to school, sex was gender,” she said, adding that very few schools include comprehensive information about sex in their curriculum.

Dhita Wijaya, 19, a psychology student at Atma Jaya Catholic University, said she learned about sex in her high school but mainly about abortion.

“My school arranged some sex education, but they just pointed out the risks of having an abortion. They make us afraid of having an abortion, but they don’t talk to us about how to prevent it,” she said.

To address the low awareness among Indonesian teenagers of HIV/AIDS — just 14.3 percent, according to a Central Statistics Bureau survey in 2010 — National Education Minister Muhammad Nuh said the ministry intended to begin HIV/AIDS education for school students.

However, he dodged a question about whether the lessons would include condom use.

Irwandi said schools and universities should take more proactive roles in providing honest and open information about sex and reproduction, because other media would not hesitate to bombard children with information about sex, complete with more interesting graphics and audio, without considering the risks it posed.

If not from unfiltered media, children would learn from their peers, who often hardly know any better, he said.

When should children be taught? For psychology major Edward Samuel, 19, it should be sooner rather than later.

“For me, my first sex education was in junior high school, and I think that’s very, very late,” he said.

“It would be better if they started it in kindergarten or elementary school. I think it’s too late if they get it in junior high school.”

Wednesday, December 29, 2010

Gaya anjing

Gaya anjing (bahasa Inggris: Doggy style) adalah salah satu dari beberapa gaya dalam hubungan intim. Gaya anjing ini memang sengaja di katakan agak kurang sopan karena memang gaya di gunakan persis dengan gaya anjing melakukan hubungan seks. Biasanya di lakukan dengan wanita namun bisa juga antar sesama pria. Pada pasangan homoseksual, gaya ini sering di lakukan karena gaya ini paling mudah yakni salah satu pasangan nungging dan lawan mainnya sifat penetrasi nya dari belakang. Sedangkan pada pasangan normal yang nungging adalah pihak wanita dan pihak pria dari belakang. Kelebihan gaya ini adalah penis bisa masuk dengan mudah dan dalam sehingga proses pembuahan gampang terjadi. Dari pihak pria waktu ejakulasi akan lebih kencang mengeluarkan sperma karena vagina/anus agak rapat.

Posisi misionaris

Posisi misionaris adalah posisi seksual dengan laki-laki di atas dan wanita dibawah dan wajah mereka saling bertatapan. Posisi ini merupakan salah satu posisi hubungan suami istri. Posisi ini didukung oleh Thomas Aquinas dan figur gereja lainnya pada abad pertengahan. Kelebihan dari posisi ini yaitu sangat baik dilakukan jika ingin menghasilkan keturunan namun demikian posisi ini sangat tidak dianjurkan bagi wanita yang sedang hamil tua (trimester III).

Posisi seksual

Posisi seksual adalah keadaan posisi tubuh di saat melakukan kopulasi. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan tindakan seksual. Tindakan seksual umumnya dijelaskan dengan posisi pasangan dalam melakukan tindakan tersebut.

Tidak terdapat istilah standar untuk posisi seksual. Literatur medis cenderung menggunakan istilah yang amat umum seperti "posisi seks pria di atas" dan "posisi seks wanita di atas", maupun istilah bahasa Latin seperti coitus more ferarum ("sanggama menyerupai binatang").

Monday, July 12, 2010

Desahan & Erangan Erotis Pembangkit Libido

KONON libido seseorang akan meningkat ketika melakukan hubungan intim yang dibarengi dengan tindakan verbal dari pasangan. Biasanya ada rasa bangga ketika mendengar pasangan merintih, mendesis atau mengerang, dan menyebutkan nama pasangannya dalam ajang persetubuhan itu.

Mengenai hal tersebut, A Kasandra Putranto Psi, psikolog dari PT Kasandra Persona Prawacana membenarkannya.

"Tindakan verbal yang dilakukan pasangan pada saat melakukan hubungan intim dapat membangkitkan libido semakin tinggi. Karena pada saat persenggamaan itu terjadi, masing-masing telah melupakan masalah pekerjaan kantor atau dapur dan anak," papar Kasandra ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Kamis (21/2/2008).

Namun, lanjutnya, akan menimbulkan efek berbeda bila frekuensi masing-masing pasangan tidak sebanding. Di mana ketika hanya pasangan pria atau wanita saja yang kreatif, tapi pasangan lain tidak mengekspresikannya menjadi sebuah kenikmatan. Hal itu justru akan menimbulkan hubungan seksual terasa kaku.

"Yang menimbulkan ekspresi berupa tindakan-tindakan verbal itu adalah karena masing-masing pasangan punya frekuensi sama atau paling tidak memiliki pikiran yang sama," ungkap wanita bersahaja ini.

Menurutnya lagi, tak bisa dimungkiri bahwa mayoritas pria memang lebih sering melakukan tindakan verbal karena mereka lebih ekspresif daripada kaum Hawa. Selain itu, tindakan verbal dirasakan pria mampu membangkitkan jeritan orgasme. Sementara kebanyakan perempuan lebih menyukai kegiatan seks yang selalu melihat pada sebuah norma.

Meski demikian, Kasandra melihat kondisi tersebut tidak sama pada setiap orang. Setiap individu memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda.

"Jadi melihat pada preferensi dan sejauh mana seorang pasangan mengetahui pasangannya masing-masing," tutur Kasandra.

Masih menurutnya, hal mendasar yang harus dipahami masing-masing pasangan adalah meyakini bahwa seks harus dilakukan secara alami dan spontan. Namun dalam prosesnya tidak menutup kemungkinan bagi masing-masing pasangan untuk menciptakan teknik-teknik bercinta yang lebih bervariasi. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari rasa bosan dan jenuh selama di tempat tidur.

"Jadi, kalau memang pasangan tidak bisa, jangan takut untuk belajar agar gairah seks tetap membara," tukasnya. Anda sudah siap menerima tantangan?

Undergoing MyBlogLog Verification

Dada Besar, Pemicu Gairah Seksual

WANITA "bahenol" seringkali menjadi obyek "cuci mata" bagi kebanyakan pria. Bahkan seringkali membangkitkan gairah kaum adam. Menurut hal itu, psikolog Sani B Hermawan dari Daya Insani membenarkannya.

Menurutnya, sudah menjadi kodrat pria menyukai dada bagus, penuh, dan menantang. Entah bagaimana bentuknya jeruk, papaya, melon atau lainnya, aset berharga itu tetap mampu mengarahkan pandangan pria menuju ke bawah leher Anda.

"Pada garis besar, kaum pria memang lebih memandang lawan jenis berdasarkan phisicly. Karena itu membuat mereka senang dengan wanita berdada besar. Bila dilihat secara umum, pria memiliki kecenderungan seperti itu karena adanya kombinasi antara intensitas, kognisi, dan keharusan," kata Sani ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Rabu (26/3/2008).

Intensitas, lanjut psikolog lulusan Universitas Indonesia itu, menjadi pemicu utama yang menyebabkan pria menyukai segala sesuatu yang berbau fisik.

"Intensitas merupakan keinginan sebelum terjadinya perilaku. Jadi tergantung niat dari seorang pria, karena bila segala sesuatu sudah diniatkan apapun bisa terjadi," jelas direktur lembaga psikologi Daya Insani itu.

Menurutnya lagi, selera pria terhadap wanita berdada besar cukup mempengaruhi persepsi segelintir wanita atas daya tarik seks mereka. Maka beruntunglah mereka yang dikaruniai genetik ini. Meski demikian, bukan berarti meraka yang berdada kecil harus cemas menghadapi fenomena ini, karena Anda tetap dapat menguatkan aset ini dengan olahraga yang tepat.

Masih menurut Sani, tak hanya wanita berdada penuh dan besar, bokong yang indah dan kencang juga bisa membuat gairah kaum adam tersulut. Bokong indah akan terlihat entah saat wanita berjalan, atau mengenakan bawahan ketat.

"Meski pria pada umumnya menyukai wanita bertubuh seksi, namun sebaiknya kaum wanita tetap harus memberikan kelebihan itu hanya kepada pasangan," imbuhnya.

Nah, agar tidak membangkitkan gairah seksual terhadap kaum pria secara sembarangan, maka berhati-hatilah menonjolkan kelebihan daya tarik seks Anda.

"Hal terpenting yang harus disadari oleh kaum wanita adalah melindungi aset berharga yang dimilikinya melalui sikap, perilaku, cara berpikir dan percakapan yang selektif. Hal ini diperlukan untuk dapat melindungi diri agar tidak ada faktor eksternal yang mengganggunya," pungkasnya. Bagaimana, sudahkah Anda menjaga gairah seksual lawan jenis?

Ciptakan Seks yang Luar Biasa

BOSAN dengan kegiatan seks yang itu-itu saja? Ingin mendapatkan sensasi yang luar biasa dari bercinta? Tak ada salahnya untuk mengikuti langkah-langkah berikut ini.

Menurut androlog dari RSUP Fatmawati dr Nugroho Setiawan MS SpAnd, untuk mendatangkan kepuasan seksual yang maksimal, maka jangan takut untuk bereksperimen dengan pasangan sendiri.

"Sebetulnya langkah apapun yang ditempuh untuk memeroleh kepuasan seksual, asal dengan pasangan yang tetap itu sah-sah saja dilakukan. Sehingga perasaan membutuhkan pasangan itu akan lebih kuat," papar Nugroho ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Kamis (28/2/2008).

Menurutnya, melatih otot-otot panggul dengan senam kegel juga dapat meningkatkan kepuasan seksual Anda. Dengan rajin melakukan senam ini, membuat Anda merasa nikmat selama berhubungan dan kemudian meningkatkan orgasme Anda.

"Hanya masalahnya, orang yang melakukan senam ini di usia berapa? Kalau masih muda, sah-sah saja melakukannya, tapi kalau sudah tua itu yang jadi masalah," ucap konsultan rubrik seksual di kanal lifestyle okezone.com itu.

Masih menurutnya, menggoda pasangan sendiri dengan menyalakan gairahnya melalui peletakan lilin-lilin aromatheraphy atau memainkan irama romantis yang memenuhi ruang tidur, akan membimbing hubungan "semi persetubuhan" ini menuju orgasme besar yang lebih baik.

Selain itu, tak ada salahnya untuk menggunakan alat bantu dalam kegiatan seks asalkan pasangan mengizinkan untuk memakai alat bantu tersebut. "Lebih tepat lagi bila digunakan oleh pasangan sendiri. Karena itu akan membuat seseorang selalu membutuhkan pasangannya," imbuh Nugroho seraya menuturkan dapat menggoda pasangan dengan bermasturbasi yang dilihat olehnya.

Tak ketinggalan untuk meninggalkan rutinitas, lanjut Nugroho, gaya yang sama, tempat yang sama mungkin dapat membawa Anda orgasme, tetapi tidak akan memberi Anda kepuasan puncak. Karena itu, jangan biarkan kebosanan melanda gairah Anda. Dengan memberikan kejutan satu sama lain, Anda akan melihat bagaimana banyaknya orgasme yang bisa Anda dapatkan jika Anda mencoba sesuatu yang baru.

"Agar kegiatan hubungan intim dengan pasangan tidak menjenuhkan, maka sangat dianjurkan untuk mengganti gaya bercinta dan suasana yang berbeda. Karena hal ini termasuk pada variasi cinta yang akan menambah suasana romantis kedua belah pihak," tukasnya.

Ciptakan Seks Hebat Melalui Tubuh yang Sehat

MENERAPKAN gaya hidup sehat tak hanya meningkatkan kualitas kesehatan, baik fisik maupun mental. Lebih dari itu, senantiasa hidup sehat, dapat membangkitkan kesehatan seks Anda.

Menurut Dr Handrawan Nadesul, pengasuh rubrik kesehatan di sejumlah media, serta penulis kolom dan buku, salah satu syarat seks yang baik adalah tubuh yang prima. Kondisi tersebut disebut bugar total (total fitness) baik tubuh, jiwa, sosial dan spiritual.

"Kesehatan tubuh dan pikiran dapat menghadirkan kehidupan seksual yang indah dan maksimal," ungkap kata Nadesul ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Sabtu (15/3/2008).

Nah, untuk memerolehnya, perlu menerapkan gaya hidup yang meningkatkan kualitas kesehatan. Salah satu cara yang dapat ditempuh ialah melalui pola makan sehat. Artinya, Anda harus mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan pasokan protein, vitamin dan mineral.

"Yang sudah dilupakan saat ini adalah makan tidak cukup gizi dan hanya melihat porsinya saja. Padahal dalam setiap harinya Anda perlu memenuhi makanan bergizi sebanyak 45 jenis. Untuk bisa 45 jenis, perlu makan sebanyak 45 macam. Kalau sekarang banyak orang yang mono diet, sehingga tidak memerhatikan kebutuhan zinc (mineral). Sehingga orang yang kekurangan asupan gizi, secara fisik akan kurang optimal kegiatan seksnya," papar pria ramah ini.

Tak hanya itu saja, lanjut penulis 74 judul buku itu, aktivitas fisik dapat membantu kegiatan seks yang hebat. Pria dan wanita yang beraktivitas fisik secara rutin akan menimbulkan rasa pede (percaya diri) yang lebih besar, bahkan tidak menutup kemungkinan akan memiliki kemampuan untuk merasakan kepuasan seksual yang lebih mendalam.

"Aktivitas fisik secara alami akan mendorong aliran darah lancar, termasuk ke organ kemaluan. Aktivitas tersebut tidak hanya terbatas dengan berolahraga, jalan kaki selama 45 menit secara rutin sudah termasuk jenis aktivitas fisik," kata penulis buku Sehat Calon Pengantin dan Keluarga Muda, Seputar Seks dan Jurus Sehat Tanpa Ongkos itu.

Masalah pola tidur, sambungnya, juga berpengaruh pada aktivitas seksual. Karena dampak kurang tidur akan menurunkan kemampuan metabolisme tubuh dan lebih rentan terhadap gangguan hormonal. Umumnya, para pasien yang menderita kekurangan tidur kronis sering mengeluh kelelahan sehingga secara fisik tak mampu melakukan aktivitas seksual serta memiliki hasrat seksual yang rendah. "Jadi, pastikan Anda cukup tidur agar aktivitas seksual dengan pasangan tidak terganggu," imbuhnya.

Masih menurut Nadesul, syarat utama lainnya untuk dapat menikmati seks secara optimal adalah menjaga kondisi tubuh Anda. "Filosofinya seperti melakukan action itu harus diimbangi dengan rekreasi. Karena di mana ada aksi, ada rekreasi," jelas peraih penghargaan sebagai penulis surat kabar peduli kesehatan yang diperoleh dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2000.

Namun, orang modern cenderung melupakan kondisi tubuh. Kegiatan yang rutin tidak diimbangi dengan istirahat. Padahal, masih menurut Nadesul, istirahat yang berbentuk rekreasi atau tamasya itu dapat menciptakan suasana baru. Hal ini terutama berlaku pada wanita, di mana mereka membutuhkan suasana untuk memeroleh hasil yang membuahkan suasana romantis. "Salah satu jalan yang dapat ditempuh ialah honeymoon kedua atau sekedar pergi ke pantai berdua," pungkasnya. Bagaimana, sudahkah Anda mempraktikannya?

Capai Kenikmatan Seksual dengan Orgasme

ORGASME merupakan pelepasan tiba-tiba ketegangan seksual yang terkumpul dan mengakibatkan kontraksi otot ritmik di daerah pinggul. Biasanya terjadi dalam beberapa detik dan menghasilkan sensasi kenikmatan tinggi serta diikuti relaksasi yang cepat.

Orgasme juga sebagian merupakan pengalaman psikologis akan kenikmatan dan pembuangan, saat pikiran difokuskan hanya pada pengalaman pribadi. Orgasme kadang-kadang disebut klimaks atau kedatangan.

Menurut Dr Handrawan Nadesul, pengasuh rubrik kesehatan di sejumlah media, serta penulis kolom dan buku, perbedaan anatomi antara pria dan wanita menyebabkan orgasme yang dirasakan berbeda.

"Orgasme antara pria dan wanita berbeda. Pada pria lebih nyata dan simpel yaitu dengan timbulnya ejakulasi. Sementara pada wanita, orgasme merupakan ujung dari aktivitas seksual yang berupa tingkat kenikmatan. Orgasme tersebut bukan hanya pada fisik semata, tetapi juga pada psikologi yang menimbulkan perasan senang dan sejahtera," kata Handrawan saat dihubungi okezone melalui telepon selulernya, Senin (28/04/2008).

Ditambahkan olehnya, perbedaan intensitas orgasme dapat disebabkan faktor fisik, seperti kelelahan dan lamanya waktu sejak orgasme terakhir, sekaligus juga faktor psikososial, termasuk suasana hati, hubungan dengan pasangan, aktivitas, harapan, dan perasaan mengenai pengalaman itu.

"Tidak setiap proses orgasme pada wanita membentuk kepuasan, karena tergantung kualitas dari aktivitas seksual yang dilakukan. Maka tak heran bila wanita tidak bisa melakukan hubungan seksual dengan siapa saja, tapi harus dengan pria yang dicintai. Selain itu, orgasme pada wanita harus dibentuk dengan suasana yang baik," kata penulis buku "Sehat Calon Pengantin dan Keluarga Muda, Seputar Seks dan Jurus Sehat Tanpa Ongkos" itu.

Suasana yang baik, sambungnya, dapat tercipta melalui mood yang baik pula. "Kalau sedang tidak mood maka suasana pun terasa tidak enak, sehingga sulit untuk melakukan hubungan seksual yang baik. Meski demikian, belum tentu dalam setiap kali berhubungan seksual menimbulkan orgasme," jelas peraih penghargaan sebagai penulis surat kabar peduli kesehatan yang diperoleh dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000.

Ciri fisik paling khas dari orgasme pada pria dan wanita berbeda. Menurutnya, orgasme pada wanita jelas terlihat melalui pembengkakan pada vagina sehingga terlihat melebar, otot-otot menegang, dan badan ketika terlentang punggung terlihat naik, otot-otot pinggang mengencang, serta bagian tubuh lain seperti payudara ikut menegang.

Nah, untuk menghasilkan orgasme pada wanita dapat diusahakan pria semaksimal mungkin. Karena setiap wanita memiliki sensitivitas yang berbeda. Meskipun area G-spot memiliki sensitivity yang paling kuat, tapi paling baik diterapkan adalah dengan membangun komunikasi efektif.

"Seorang istri harus memberi tahu suaminya mengenai erotic zone (zona erotik) yang dimilikinya. Ada beberapa wanita yang memiliki zona erotik di leher, punggung atau payudara. Hanya saja, susahnya di Indonesia komunikasi mengenai seksualitas kurang terbuka. Padahal preparasi seorang wanita itu perlu beberapa menit," imbuhnya.

Tak hanya komunikasi saja, lanjut Nadesul, manipulasi G-spot dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan memakai jari-jari tangan. "Dulu pada klitoris identik dengan penis, kalau sekarang sudah dikenal daerah sensitivity berada di G-spot. Dan untuk menggapai teknik seks yang tinggi baik dilakukan secara manual," tukasnya.

Brazilian Wax, Menambah Kenikmatan Seks

ADA sebagian pria yang menyukai area sekitar "aset" pasangannya setengah gundul, gundul sama sekali atau lebat. Namun bagi wanita, mencukur daerah V menambah sensitivitas yang pada akhirnya menambah kenikmatan bercinta.

Bagi yang menyukai aktivitas oral seks, pasangan mungkin lebih suka jika area di bawah sana terpangkas rapi. Salah satu cara yang dapat ditempuh ialah dengan melakukan brazilian wax. Meski demikian, bila ingin mencukur rambut yang berada di sekitar area sensitif sebaiknya komunikasikan terlebih dahulu kepada pasangan.

"Agar pasangan tidak merasa shock jika aset milik Anda gundul sama sekali, maka sebaiknya komunikasikan terlebih dahulu sebelum melakukan brazilian wax," imbuh Dr Nugroho Setiawan MS SpAnd, androlog dari RSUP Fatmawati, mengawali pembicaraan saat dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Sabtu (12/4/2008).

Komunikasi yang diterapkan, sambung Nugroho, agar menghindari pemaksaan kehendak terhadap pasangan. "Berbagai bentuk dari brazilian wax umumnya dapat diaplikasikan untuk memberi kejutan pada pasangan. Hanya saja, bila pasangan tidak menginginkannya, jangan paksakan kehendak," kata pria yang membiarkan rambutnya berwarna putih itu.

Menurutnya, jenis waxing ini biasa dilakukan di daerah-daerah yang tersembunyi seperti kawasan sekitar genital, menyeluruh hingga ke arah bokong. Sehingga waxing ini dapat membuat sensasi unik di daerah sensitif kewanitaan seseorang.

"Menjaga kebersihan diri ialah menghilangkan helaian rambut halus di daerah pubis (vagina) akan dapat meningkatkan sensasi unik pada kaum wanita yang melakukannya," beber pria ramah ini.

Ditambahkan almamater Universitas Negeri Solo itu, tak hanya sensasi yang akan dirasakan setelah melakukan brazilian wax. Kebersihan daerah sensitif Anda pun akan semakin terjaga dalam kondisi baik.

Masalah higienitas, lanjut Nugroho, erat kaitannya dengan kelembaban organ intim wanita. Bila rambut-rambut tipis di pubis tidak dihilangkan, akan membuat organ intim lembab hingga menimbulkan berbagai masalah seperti keputihan.

"Rambut-rambut halus di sekitar pubis Anda bila dilihat dari segi kesehatan memang harus selalu dibersihkan. Salah satu caranya yaitu dengan melakukan brazilian wax. Namun, dalam penerapannya bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang yang berbeda," pungkasnya.

Bagaimana, sudahkah Anda membersihkan area genital dari rambut-rambut halus?

Bila Anak Bertanya soal Seks

SEBAGIAN besar orangtua merasa rikuh dan tidak mengerti kapan dan bagaimana harus memulai jawaban yang berkaitan dengan reproduksi, terutama di negara-negara Timur seperti Indonesia. Masih banyak orangtua beranggapan, membicarakan masalah seks, apalagi kepada anak-anak, adalah tabu, kotor, dan tidak pantas.

Hal tersebut diakui salah seorang psikolog kenamaan Prof Dr Sarlito W Sarwono Psi. Menurutnya, ada beberapa faktor penghambat pendidikan seksual pada anak antara lain seks masih tabu dibicarakan secara terbuka, orangtua tidak mempunyai pengetahuan yang tepat, merasa malu dan jengah membicarakan seks dengan anak. Mereka berharap anak akan belajar dan tahu sendiri.

Anakpun menjadi lebih banyak mendapatkan informasi terhadap hal-hal yang berhubungan seksualitas melalui program televisi, video games atau internet, bahkan dari bacaan seperti majalah.

"Sementara orangtua dan sekolah tidak mengajarkan anak-anak yang berkaitan dengan pendidikan seksual," ujar Sarlito dalam artikel Pendidikan Seks untuk Anak, Perlukah? yang dirilis Dancow Parenting Center.

Padahal, pendidikan seks kepada anak-anak bukan mengajarkan cara-cara berhubungan seks, namun lebih kepada upaya memberikan pemahaman kepada anak, sesuai dengan usianya. Terutama mengenai fungsi-fungsi alat seksual dan masalah naluri alamiah yang mulai timbul, bimbingan mengenai pentingnya menjaga dan memelihara organ intim mereka, di samping juga memberikan pemahaman tentang perilaku risiko-risiko yang dapat terjadi seputar masalah seksual.

Sarlito menegaskan, adalah wajar bila anak-anak bertanya tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan seks karena seksualitas memang berkembang sejak masa bayi, anak-anak, remaja, sampai dewasa. Perkembangan seksual pun tidak hanya menyangkut perkembangan fisik (fisikoseksual), melainkan juga psikis (psikoseksual).

Sarlito mengungkapkan beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan oleh anak. Misalnya, anak berusia tiga tahun seringkali bertanya bagaimana ia lahir atau anak laki-laki berusia tiga tahun bertanya mengapa alat kelaminnya berbeda dengan adik perempuannya.

Kemudian saat anak berusia lima tahun, pertanyaannya juga akan berkembang cara berpikirnya. Beberapa pertanyaan yang biasanya dilontarkan anak usia 5-6 tahun antara lain mengapa mama memiliki dada yang lebih besar dari papa atau mengapa mama perutnya bisa besar jika ada adik di dalamnya.

Sebaiknya pertanyaan tersebut dijawab sesuai dengan usia anak. Sayangnya, reaksi orangtua seringkali mengabaikan pertanyaan anak tersebut seperti pura-pura tidak mendengar atau mengalihkan pembicaraan. Ada juga sebagian orangtua yang mengarang cerita untuk anak-anak seperti anak diantar burung bangau atau anak lahir dari pusar. Bahkan, tidak jarang anak dimarahi karena mengajukan pertanyaan semacam itu.

"Reaksi orangtua tersebut dapat mengakibatkan anak bertambah bingung atau semakin ingin tahu. Bisa jadi anak mencari sumber jawaban lain yang mungkin menyesatkan," tegas Sarlito.

Ahli Terapis Seksual dan Penulis buku Dr Ruth Talks to Kids: Where You Came From, How Your Body Changes, and What Sex Is All About Dr Ruth Wastheimer memberikan contoh yang dapat dilakukan orangtua saat menjawab pertanyaan anak-anak mengenai seks. "Setelah melihat seorang anak perempuan berbeda dengan dirinya, Jimmy, seorang anak laki-laki, bertanya kepada ibunya. Setelah berbicara canggung selama 10 menit mengenai perbedaan anak laki-laki dan perempuan kemudian ibunya bertanya mengenai hal lain yang ingin diketahui Jimmy," jelasnya.

Namun Jimmy justru bertanya mengenai hal lain yang tidak berhubungan dengan seks. Memang pada kasus ini, lanjut Dr Ruth, ibu Jimmy menjelaskan lebih banyak dari yang Jimmy ingin tahu. Meskipun demikian, banyak ahli yang tidak mempermasalahkan hal tersebut karena Jimmy memiliki orangtua yang mau mendiskusikan secara jujur tentang seks.

"Hal inilah kunci dari membentuk perilaku sesksual yang sehat," tegasnya.