Monday, July 12, 2010

Capai Kenikmatan Seksual dengan Orgasme

ORGASME merupakan pelepasan tiba-tiba ketegangan seksual yang terkumpul dan mengakibatkan kontraksi otot ritmik di daerah pinggul. Biasanya terjadi dalam beberapa detik dan menghasilkan sensasi kenikmatan tinggi serta diikuti relaksasi yang cepat.

Orgasme juga sebagian merupakan pengalaman psikologis akan kenikmatan dan pembuangan, saat pikiran difokuskan hanya pada pengalaman pribadi. Orgasme kadang-kadang disebut klimaks atau kedatangan.

Menurut Dr Handrawan Nadesul, pengasuh rubrik kesehatan di sejumlah media, serta penulis kolom dan buku, perbedaan anatomi antara pria dan wanita menyebabkan orgasme yang dirasakan berbeda.

"Orgasme antara pria dan wanita berbeda. Pada pria lebih nyata dan simpel yaitu dengan timbulnya ejakulasi. Sementara pada wanita, orgasme merupakan ujung dari aktivitas seksual yang berupa tingkat kenikmatan. Orgasme tersebut bukan hanya pada fisik semata, tetapi juga pada psikologi yang menimbulkan perasan senang dan sejahtera," kata Handrawan saat dihubungi okezone melalui telepon selulernya, Senin (28/04/2008).

Ditambahkan olehnya, perbedaan intensitas orgasme dapat disebabkan faktor fisik, seperti kelelahan dan lamanya waktu sejak orgasme terakhir, sekaligus juga faktor psikososial, termasuk suasana hati, hubungan dengan pasangan, aktivitas, harapan, dan perasaan mengenai pengalaman itu.

"Tidak setiap proses orgasme pada wanita membentuk kepuasan, karena tergantung kualitas dari aktivitas seksual yang dilakukan. Maka tak heran bila wanita tidak bisa melakukan hubungan seksual dengan siapa saja, tapi harus dengan pria yang dicintai. Selain itu, orgasme pada wanita harus dibentuk dengan suasana yang baik," kata penulis buku "Sehat Calon Pengantin dan Keluarga Muda, Seputar Seks dan Jurus Sehat Tanpa Ongkos" itu.

Suasana yang baik, sambungnya, dapat tercipta melalui mood yang baik pula. "Kalau sedang tidak mood maka suasana pun terasa tidak enak, sehingga sulit untuk melakukan hubungan seksual yang baik. Meski demikian, belum tentu dalam setiap kali berhubungan seksual menimbulkan orgasme," jelas peraih penghargaan sebagai penulis surat kabar peduli kesehatan yang diperoleh dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000.

Ciri fisik paling khas dari orgasme pada pria dan wanita berbeda. Menurutnya, orgasme pada wanita jelas terlihat melalui pembengkakan pada vagina sehingga terlihat melebar, otot-otot menegang, dan badan ketika terlentang punggung terlihat naik, otot-otot pinggang mengencang, serta bagian tubuh lain seperti payudara ikut menegang.

Nah, untuk menghasilkan orgasme pada wanita dapat diusahakan pria semaksimal mungkin. Karena setiap wanita memiliki sensitivitas yang berbeda. Meskipun area G-spot memiliki sensitivity yang paling kuat, tapi paling baik diterapkan adalah dengan membangun komunikasi efektif.

"Seorang istri harus memberi tahu suaminya mengenai erotic zone (zona erotik) yang dimilikinya. Ada beberapa wanita yang memiliki zona erotik di leher, punggung atau payudara. Hanya saja, susahnya di Indonesia komunikasi mengenai seksualitas kurang terbuka. Padahal preparasi seorang wanita itu perlu beberapa menit," imbuhnya.

Tak hanya komunikasi saja, lanjut Nadesul, manipulasi G-spot dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan memakai jari-jari tangan. "Dulu pada klitoris identik dengan penis, kalau sekarang sudah dikenal daerah sensitivity berada di G-spot. Dan untuk menggapai teknik seks yang tinggi baik dilakukan secara manual," tukasnya.

0 comments:

Post a Comment