Monday, July 12, 2010

Etnis Tertentu Pengaruhi Seks?

MITOS mengenai wanita dan seks yang beredar luas di masyarakat dan diyakini sebagai suatu informasi yang benar. Hal itu sering memberi pengaruh besar. Bahkan, tak jarang berdampak buruk terhadap seorang wanita maupun pasangannya.

Menurut Dr Nugroho Setiawan MS SpAnd, androlog dari RSUP Fatmawati, pada umumnya mitos seks tumbuh subur di dalam masyarakat dengan tingkat seksualitas yang rendah. Di masyarakat seperti itu pula mitos seks sangat mudah memengaruhi perilaku seksual, yang tidak jarang kemudian menimbulkan akibat yang tidak diinginkan.

Ditambahkan olehnya, semakin bertambah tingkat pengetahuan seksualitas masyarakat, semakin kurang pengaruh mitos di dalam perilaku seksual. Sebab, mereka semakin mengerti bahwa informasi seks di dalam mitos itu salah dan menyesatkan.

"Mitos yang selama ini beredar di masyarakat adalah salah. Umumnya mereka yang meyakini mitos seks terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang seks," kata Nugroho yang dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, beberapa waktu lalu.

Tentang kehebatan seksual wanita dari etnis tertentu juga telah beredar luas di masyarakat. Menurut mitos itu, wanita dari etnis tertentu mempunyai kelebihan pada vaginanya sehingga lebih memberikan kepuasan seksual. Mitos ini sungguh tidak berdasar karena secara fisik tidak ada perbedaan pada vagina berdasarkan etnis.

Menurutnya, bila ada perbedaan antara wanita dan etnis tertentu, perbedaan hanyalah dalam pandangan dan perilaku seksual yang disebabkan perbedaan nilai sosial dan budaya.

"Kehebatan seksual wanita dari etnis mana pun sama saja. Hanya, bisa jadi satu etnis lebih maju dan lebih tahu mengenai seksual," jelas almamater Universitas Negeri Solo itu.

Masyarakat yang lebih permitif, sambungnya, maka akan memiliki pengetahuan yang kurang luas. Sehingga dengan sendirinya akan memengaruhi cara pandang masyarakat mengenai seks.

"Perbedaan sosial dan budaya memang memengaruhi pandangan tentang seksualitas. Dan pandangan tentang seksualitas inilah yang kemudian memengaruhi perilaku seksual seseorang," tukasnya.

0 comments:

Post a Comment