Monday, June 14, 2010

G-SPOT BUKAN SEKEDAR PEMBERI KENIKAMATAN

Ternyata salah satu zona erotis wanita atau tepatnya G-spot, tidak hanya berperan sebagai organ pemberi rasa nikmat saat melakukan hubungan intim. Para peneliti mengatakan bahwa proses evolusi kemungkinan telah mendesain zona ini menjadi organ yang dapat mengurangi rasa sakit ketika melahirkan.

Ahli kandungan Jerman, Dr. Ernst Grafenberg, yang huruf 'G-nya' dipakai dalam G-spot, pertama-tama menggambarkan zona erotis wanita ini sekitar 50 tahun yang lalu. Sejak saat itu, para peneliti telah bertanya-tanya mengenai peran sesungguhnya dari G-spot. Beberapa penelitian pada hewan telah memperlihatkan bahwa selain memberi kenikmatan, G-Spot juga memiliki efek pereda nyeri.

Sejak awal tahun 80-an, Dr. Beverly Whipple dan rekan-rekan dari Rutgers University Newark, New Jersey, telah melakukan serangkaian penelitian untuk membuktikan apakah penemuan pada hewan tersebut dapat diterapkan pada manusia (wanita).

Penelitian mereka secara konsisten telah menunjukkan kalau penemuan itu memang bisa diterapkan pada manusia. 'Kami memiliki hipotesa bahwa tanpa adanya G-spot, proses persalinan akan menjadi jauh lebih menyakitkan," ujar Whipple. Hasil penelitian mereka dilaporkan dalam Scandinavian Journal of Sexology, edisi terbaru.

Setelah melakukan kira-kira selusin penelitian, tim Whipple telah menemukan bahwa dengan merangsang zona ini, ambang nyeri para wanita dapat ditingkatkan secara bermakna. Tekanan pada G-Spot selama proses persalinan tampaknya dapat menciptakan sejenis efek analgesik (penghilang nyeri) alami.

Whipple mengaku mulai menemukan lebih banyak bukti mengenai hal ini saat melakukan penelitian terhadap para wanita yang gemar mengkonsumsi makanan yang kaya akan cabai di Meksiko. Cabai diketahui mengandung suatu zat kimia bernama capsaicin, yang pada penelitian dengan hewan dapat menumpulkan efek pereda nyeri dari G-spot.

Para wanita yang sering mengkonsumsi makanan pedas, tidak mengalami peningkatan ambang nyeri ketika G-spot mereka dirangsang. Capsaicin tampaknya telah merusak saraf-saraf tertentu yang merupakan kunci dari efek penghambat nyeri alami dari G-spot.

Whipple mengatakan, ia mulai mengerti secara khusus mengapa para wanita berbahasa Spanyol di wilayahnya mengalami saat-saat yang berat ketika melahirkan. Sebelumnya ia menduga kalau hal itu disebabkan oleh perbedaan kebudayaan dan cara mengekspresikan rasa sakit.


0 comments:

Post a Comment